Sabtu, 15 November 2014

Belajar dari Kepastian


sumber: http://guilie-castillo-oriard.blogspot.com/2011/12/defining-right-and-wrong.html
Seseorang kerap dilanda keyakinan akan keburukan orang lain. Keburukan yang akan terus menerus dilakukan oleh orang tersebut kepada orang yang sama.. dan ini berimbas pada buruknya hubungan komunikasi dua belah pihak baik dalam pasangan rumah tangga ataupun dalam hubungan bertetangga.
Susahnya,..
Satu di antara yang lain enggan memulai untuk berpikir positif.
Satu dengan yang lain lebih yakin bahwa dia lebih jelek dari saya dan akan jelek selamanya.
Lalu saat seorang yang baru datang dari negeri antah berantah mengemban tugas.melelahkan:membina hubungan baik dengan banyak orang yang berselimut keruwetan
ia berhasil.
Keberhasilannya tak semata-mata hadir.
Ia berhasil karena satu hal, berusaha berpikir positif hanya semata ingin menumbuhkan suasana kebaikan, rukun dan kedamaian dalam sebentuk kerjasama masyarakat.
Bukankah pemimpin negara ini mengajak ke arah kebaikan:merubah sikap hidup mental bobrok menjadi mental yang bernyali dan bertanggungjawab baik pada diri sendiri maupun Tuhan?
Lalu kemanakah masyarakat..individu-individu itu yang selalu mengelu-elukan sang pemimpin namun tak jua memahami maksud perjuangan orasi gembar-gembor pemimpin mereka?
Kemanakah telinga dan mata hati mereka?
Adakah kepekaan telah memudar sehingga pemimpin itu tak akan berhasil setelah lima tahun menjalankan roda pemerintahannya?
Bisa jadi..jika individu-individu itu enggan beranjak dari televisi karena sibuk menyaksikan pemimpinnya berbuat baik tanpa merubah diri sendiri.
Bisa jadi orang yang berasa dari antah berantah itu pun akan tersingkir dari sebuah majelis dan kelompok karena individu yang sangat merasa sombong dengan kepandaiannya:beragama dan bermasyarakat.
Mari menantikan kepastian dari sebuah ketidakpastian...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejakmu kawan! dan selamat bereksperimen!